Nama ilmiah: Aloe barbadensis, Aloe vulgaris
Nama lain: Lidah Buaya, Barbados Aloe, Curacao Aloe.
Deskripsi
Lidah
buaya merupakan tanaman tak berbatang dengan daun kaku yang mencuat ke atas dan
banyak mengandung air. Panjang daun berkisar 30-60 cm,
berwarna hijau keabu-abuan, dengan bagian tepi yang bergerigi/berduri kecil.
Herbal aktif Lidah Buaya dikeluarkan oleh lendir daun yang segar dan muncul dalam
potongan-potongan yang tebalnya sekitar 2-3 cm, dengan tekstur berlapis
lilin, yang warnanya bervariasi dari cokelat-jingga hingga hitam.
Lidah
Buaya memiliki aroma menyengat dan rasa yang sangat pahit. Tak heran jika nama Cina-nya, Bsiang Dan, berarti “empedu gajah”. Sari pati Lidah Buaya mengandung sekitar 20%
zat-zat aloin yang terpecah di dalam usus kecil dan menghasilkan emodin.
Dilihat dari sebarannya, Aloe vera berasal dari Afrika, India,
Hindia Barat, dan Mediterania. Namun, tanaman ini juga banyak dikembangkan di Asia
Tenggara.
Bagian obat: Lendir daun yang masih segar
Energi: Sangat dingin
Rasa: Sangat pahit
Kesesuaian organ: Liver, perut, usus besar
Efek terapi: Obat pencahar; obat cuci perut;
memperkuat fungsi-fungsi perut dan mempermudah pencernaan;
menstimulasi dan mengatur menstruasi; menghambat
aktifitas bakteri (antiseptik); menurunkan demam; membantu mengatur tekanan darah dengan
membersihkan sampah dari urat
darah halus dan arteri (pengobatan Cina tradisional : menenangkan energi liver).
Indikasi:
Pemakaian di dalam
Masalah-masalah
kulit dan sembelit yang kronis; radang perut, bisul, kesulitan mencerna, tukak lambung, nyeri perut,
dan rasa panas dalam perut; tekanan darah rendah dan tinggi; sakit kepala, pusing, dan lekas marah karena peradangan
pada liver; parasit pada usus (Pengobatan cina
tradisional: api-liver yang menaik; panas yang berlebihan pada usus besar).
Pemakaian luar
Kebotakan yang terlalu
dini; tergores, luka bakar, terbakar matahari, noda di kulit, dan radang dingin; penyakit
kulit karena kutu air (athlete foot); sengatan serangga;
jerawat; wasir.
Dosis: Untuk pemakaian dalam, getah yang dijual di toko obat Cina
harus dibuat dalam takaran-takaran
berikut, lalu dicampur dengan sedikit air.
- Untuk mempermudah pencernaan : 0,1-0,2 g.
- Untuk larutan pencahar : 0,3-0,6 g.
- Untuk mencuci perut : 0,8-1,0 g.
Khasiat getah Lidah Buaya bekerja dengan lebih cepat lagi dalam bentuk segar. Untuk pemakaian dalam, orang dewasa
bisa menggunakan getah dari sekitar 15
g daun lidah buaya yang segar, sedangkan anak-anak di bawah usia 12 tahun sebaiknya
mengkonsumsi tidak lebih dari 5 g. Cuci daun Lidah Buaya dengan air
yang mengalir dan bersihkan tepi-tepinya
yang bergerigi. Potong kecil-kecil, lalu giling dengan blender
listrik hingga menjadi bubur cair. Lapisi mangkok
bersih dengan sehelai kain katun tipis, lalu tuangkan bubur cair tersebut ke atas kain. Peras sari bubur tersebut dengan kain ke dalam sebuah mangkuk, lalu dinginkan dalam toples kaca. Minum dua atau tiga dosis, pada saat perut kosong, setiap hari atau setiap malam.
Bubur Lidah Buaya tersebut bisa diminum langsung atau ditambah air matang dengan sedikit madu. Dosis yang lebih kecil dapat
mengurangi sakir perut, sedangkan
dosis yang lebih besar bisa digunakan untuk sembelit kronis. Lidah buaya juga dapat digunakan dalam jangka waktu lama tanpa kehilangan khasiatnya.
Untuk pemakaian luar,
gosokkan cairan segar tanpa penambahan air secara langsung pada wilayah-wilayah kulit yang mengalami gangguan.
Cairan ini akan tetap segar dan manjur meskipun disimpan di dalam kulkas selama 4-5 hari.
Setelah jangka waktu itu, ramuan ini sebaiknya
dibuang. Daun-daun lidah buaya yang dipotong dalam keadaan segar tidak akan hilang khasiatnya
meskipun disimpan selama seminggu
dalam kulkas jika dibungkus dengan baik dalam kertas kaca.
Kontraindikasi: Anak-anak
dengan keadaan fisik kosong-dingin (sangat pucat, lemah, rentan dengan penyakit
pernapasan) sebaiknya jangan mengkonsumsi
lidah buaya. Orang dewasa sebaiknya juga jangan mengkonsumsinya melebihi dosis pemakaian
harian seperti yang telah disarankan
sebelumnya.
Ketidakcocokan:
Tidak ada
Menurut riset ilmiah terkini di Jepang, sari pati Lidah Buaya segar mengandung
unsur-unsur yang dapat memperlambat pertumbuhan dan penyebaran sel-sel kanker.
Meskipun Lidah Buaya tidak dianggap sebagai obat penyembuh kanker, tetapi tanaman ini mengandung khasiat-khasiat mencegah perkembangan sel-sel
kanker ketika dikonsumsi secara
rutin dalam jangka waktu yang panjang.
Karena lidah
buaya tidak kehilangan efek terapinya di saat pemakaian yang lama, maka ia
merupakan obat yang sangat terpercaya untuk menyembuhkan sembelit dan kronis.
Untuk eksem, psoriasis, dan penyakit-penyakit kulit sejenis, buku-buku tanaman
obat Cina merekomendasikan pasien untk mandi dengan seduhan air lidah buaya dan
licorice. Digunakan pula untuk membersihkan wilayah-wilayah kulit
yang terinfeksi, tiga kali dalam sehari selama 3-7 hari.