Nama ilmiah: Cassia occidentalis Linn.
Nama lain: Meting (jawa), kasingsat (Sunda), kopi andelan (Melayu), bulinggang alas (Simalor).
Kasingsat tumbuh di daerah dataran rendah sampai sekitar 1.200 m di atas permukaan air laut. Di daerah yang lembap dan cukup sinar matahari, Kasingsat dapat tumbuh dengan baik.
Kasingsat termasuk tanaman perdu setahun yang tumbuh tegak dengan tinggi tanaman antara 1-2 meter dan berkayu pada pangkal cabang tanaman. Tanaman ini banyak menghasilkan biji. Daunnya berupa daun majemuk, menyirip genap dengan 5 pasang anak daun yang berbentuk bulat telur dengan panjang 2-6 cm dan lebar 1-2 cm, berujung runcing, sedangkan pangkal daun membulat dan berwarna hijau tua. Ukuran anak daun di bagian ujung lebih besar daripada anak daun di bagian pangkal tangkai daun, dengan tangkai daun pendek.
Batang Kasingsat bersegi, berwarna hijau dengan alur berwarna merah tengguli, dan dipenuhi rambut halus. Bunga Kasingsat majemuk, berwarna kuning, dan terletak di ketiak daun atau di ujung ranting. Semantara buah Kasingsat berupa buah polong. Berbiji gepeng, lonjong, dan bagian tengahnya agak cekung.
Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam daun Kangsisat di antaranya demeric anthrone dan glikosida, suatu pencahar yang sangat paten. Sementara pada akar Kasingsat terkandung a-hydroxy-anthraquinone,1,8-dihydroxy-anthraquinone,quercetin,emodin,heterodi-anthron,dan chrysophanol.
Resep
- Untuk batuk, sesak napas, dan radang paru-paru, rebus 10-15 g tumbuhan kering dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan dan minum dua kali sehari masing –masing 1gelas.
- Untuk digigit ular, lumatkan segenggam daun kasingsat segar.Tambahkan sedikit air matang, lalu peras. Minum airnya dan bubuhkan ampasnya pada luka gigitan.
- Untuk hepatitis, rebus 10-15g tumbuhan kering dengan 4gelas air sampai tersisa 2 gelas .Setelah dingin, saring air rebusan diminum dua kali sehari masing –masing 1 gelas.
- Untuk keputihan, kukus daun kasingsat muda secukupnya,lalu makan sebagai lalap.
- Untuk sakit kepala berulang, rebus 30 g tumbuhan kering dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan dan minum dua kali sehari masing –masing 1 gelas.
- Untuk sulit buang air besar, disentri, diare kronis, dan nyeri ulu hati, rebus 10-15 g tumbuhan kering dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan dan minum dua kali sehari masing –masing 1 gelas.