Nama ilmiah: Pinites Succinifer
Nama
lain : Amber
Deskripsi
Hu Buo yang berarti “ruh
harimau” ini didasarkan pada sebuah legenda kuno yang menceritakan bahwa ketika
harimau mati, ruhnya masuk ke dalam tanah dan berubah menjadi bahan ini. Faktanya,
amber diduga merupakan resin dari spesies cemara yang telah punah, yang telah berada
dalam tanah selama ribuan tahun. Orang-orang Yunani dan Cina kuno, begitu pula
para peneliti modern, menyepakati hal ini.
Bongkah-bongkah amber berisi semut, lebah, dan serangga lain yang ikut terawetkan bernilai sangat tinggi. Spesimen terbaiknya sering diolah menjadi bentuk ornamen atas permintaan orang-orang berada. Warnanya berkisar antara kuning susu hingga cokelat keemasan yang tembus pandang dan gelap.
Amber bisa dibeli di tempat-tempat yang terpercaya karena
barang ini seringkali dipalsukan dan dijual sebagai benda-benda riil yang sulit
dibedakan oleh mata yang tidak terlatih. Wilayah-wilayah penghasil amber yang
paling utama adalah India, Afrika, Burma, Yunnan, dan wilayah-wilayah lain di
Cina selatan dan Korea.
Bagian obat: Resin yang telah membatu
Energi: Netral
Rasa: Manis
Kesesuaian: Ginjal
Efek terapi: Pemulih kesehatan dan fungsi-fungsi vital; penambah tenaga dan menyegarkan badan; peluruh air seni; pereda rasa nyeri; penenangkan otak dan memperkuat fungsi-fungsi saraf; penghilang gumpalan-gumpalan dalam aliran darah; membantu menghilangkan katarak (pengobatan Cina tradisional: menenangkan energi ginjal dan mendinginkan api yang berlebihan dalam kandung kemih).
Amber masih menjadi
bahan dasar yang sangat populer untuk membuat biji-biji tasbih, yang digunakan di seluruh Asia dalam praktik meditasi dan pembacaan mantra.
Pengetahuan mistik yang dikaitkan
dengan tanaman obat biasanya mencakup juga khasiat-khasiat pengobatannya. Namun, dengan mengesampingkan unsur magis dan mistiknya, amber tetap mempunyai
khasiat-khasiat terapi, khususnya untuk mengobati penyakit-penyakit yang
menyerang sistem saraf.