Nama ilmiah: Foeniculum
vulgare, Foeniculum officinale
Deskripsi
Herba perenial beraroma ini tumbuh di daerah dengan
ketinggian 1 – 2 m. Daunnya kecil dan lembut, sedangkan bunganya berwarna
kuning.
Dari namanya, Hui Xiang (Bumbu Muslim/Umat Muhammad),
diketahui bahwa herbal ini datang dari Timur Tengah. Buahnya (biji-bijian) yang
berkhasiat obat berwarna cokelat keabuan, melengkung dan memiliki tonjolan,
serta memiliki aroma wangi seperti adas manis. Selain itu, buahnya mengandung
asiri sebanyak 3 – 4%.
Di Cina, batang dan daun tanaman ini dikonsumsi sebagai
bahan makanan. Meskipun berasal dari Timur Tengah, Afrika Utara, dan Eropa
Selatan, herba ini banyak ditanam dan dikembangkan di Cina.
Bagian obat: Buah
Energi: Hangat
Rasa: Pedas
Kesesuaian organ: Ginjal, liver, limpa, lambung
Efek terapi: Memperkuat fungsi-fungsi organ vital (tonik), memperkuat
fungsi perut dan membantu pencernaan, mengurangi batuk dan menghilangkan sakit
tenggorokan (antitusif), melancarkan dahak (ekspektoran), meningkatkan nafsu
makan. Dalam pengobatan tradisional Cina, herbal ini digunakan untuk menambah
energi lambung dan menyeimbangkan energi.
Indikasi: Pencernaan yang lemah, nyeri lambung, mulas, turun
berok (hernia), perut nyeri dan dingin, serta mual dan muntah akibat gangguan
pada lambung. Pada pengobatan tradisional Cina, herbal ini digunakan untuk
sindrom luka angin, angin dingin dalam tubuh (terutama bagian perut).
Dosis:
- Untuk jamu seduh: Gunakan 3 - 5 g herbal ini, jadikan tiga dosis, diminum saat perut kosong di pagi hari dan di saat akan tidur.
- Untuk bentuk bubuk: Sangrai bijinya dalam wajan kering yang panas hingga wangi. Hancurkan menjadi bubuk halus. Gunakan sebanyak 1 – 5 g sehari sebagai infus atau kapsul. Bubuk ini juga bisa digunakan sebagai bumbu dapur pengganti lada hitam dan cabai. Dengan brgitu, tanaman ini berguna di dunia terapi dan kuliner.
Kontraindikasi: Diduga, penggunaan berlebih dapat
membahayakan mata.
Ketidakcocokan: Tidak
ada.
Adas terkenal sebagai salah satu dari obat herbal terbaik
untuk lemah fisik dan kehilangan vitalitas karena energi perut yang dingin dan
tidak memadai, sebuah kondisi yang menghambat kerja tubuh untuk menyerap bahan-bahan gizi yang mencukupi dan
menghalangi energi dari makanan.
Seperti herbal
penambah dan pemulih tenaga lainnya, adas meningkatkan persediaan energi yang
dimiliki tubuh dengan cara meningkatkan kekuatan sistem pencernaan untuk
mencerna, mengeluarkan dan mengasimilasi bahan-bahan gizi dan energi yang
sangat penting dari makanan.
Pendekatan Barat yang modern terhadap gejala kurang gizi dan lelah fisik yang disebabkan
oleh diet yang buruk adalah dengan mengonsumsi vitamin dosis tinggi, mineral,
dan bahan gizi lain untuk menggantikan apa yang hilang dalam makanan yang
seharusnya dimakan. Sementara gangguan pencernaan diobati dengan antasida dan
zat kimia lainnya.
Sebaliknya, hal pertama yang dilakukan menurut metode pengobatan tradisional Cina yaitu dengan meningkatkan kualitas diet, baik dalam hal kandungan gizi maupun kesesuaiannya dengan sistem percernaan, kemudian diikuti dengan mengonsumsi herbal yang dapat memperbaiki gangguan pencernaan dan meningkatkan kapasitas organ pencernaan untuk mengeluarkan dan mengasimilasi unsur gizi yang pokok seta energi dari makanan.
Sebaliknya, hal pertama yang dilakukan menurut metode pengobatan tradisional Cina yaitu dengan meningkatkan kualitas diet, baik dalam hal kandungan gizi maupun kesesuaiannya dengan sistem percernaan, kemudian diikuti dengan mengonsumsi herbal yang dapat memperbaiki gangguan pencernaan dan meningkatkan kapasitas organ pencernaan untuk mengeluarkan dan mengasimilasi unsur gizi yang pokok seta energi dari makanan.